Selasa, 19 November 2013

5 Perusahaan Amerika Pencetak Uang di Indonesia

Hubungan bisnis dan ekonomi antara Indonesia dengan Amerika Serikat sudah terjalin sejak lama. Hampir seusia negara ini. Perusahaan-perusahaan raksasa asal Amerika Serikat sudah menancapkan kukunya di tanah air sejak puluhan tahun lalu.
Sebut saja Freeport Indonesia yang menginduk pada Freeport McMoran di Amerika Serikat. Freeport Indonesia sudah menjalankan aktivitas di tambang emas Garsberg, Papua sejak 1967. Freeport adalah satu dari sekian banyak perusahaan raksasa asal negeri paman sam yang betah menjalankan aktivitas bisnisnya di Indonesia selama bertahun-tahun. Tidak hanya Freeport, masih banyak dan bahkan semakin banyak perusahaan berbendera AS yang memperpanjang kontrak dan investasinya di Tanah Air.
Kemarin, pebisnis-pebisnis kelas kakap itu menggelar pertemuan tertutup dengan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi . Intinya satu, mereka menyatakan keinginannya untuk bisa tinggal lebih lama di Indonesia. Dengan kata lain, mereka berniat menambah investasi bisnisnya di dalam negeri.
"Jadi lebih banyak mereka berbicara prospek, lebih berbicara arah, kemudian investasinya akan diterjemahkan masing-masing perusahaan, ini kan sifatnya general, ada CP, HP, PG, Visa, Boeing," ujar Bayu di Gedung Kementerian Perdagangan Jakarta, Rabu (13/11).
Bayu menceritakan, bos Chevron, Freeport, Coca Cola dan perusahaan AS lainnya, masih bersemangat mengembangkan usaha dan bisnisnya di Indonesia. Mereka membangga-banggakan Indonesia dengan mengatakan, Indonesia bisa menjadi basis produksi untuk produk-produk mereka yang dipasarkan di berbagai negara ASEAN lainnya.
"Semuanya sifatnya general, membuat kesepahaman arah bisnis di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan," jelasnya.
Beberapa tahun terakhir, Indonesia masuk dalam radar investor asing di saat kondisi perekonomian negara maju masih diliputi ketidakpastian. Realisasi penanaman modal asing (PMA) terus meningkat dalam dua tahun terakhir.
Tingginya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia menjadi salah satu faktor yang mengundang daya tarik investor asing. Ditambah, besarnya pasar Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. Upah buruh yang jauh lebih murah dibanding negara lain, termasuk salah satu pertimbangan bagi investor. Jadi wajar jika banyak perusahaan asing, termasuk perusahaan asal AS yang betah tinggal di Indonesia dan meraup untung dari bisnisnya di tanah air.
kami merangkum beberapa perusahaan AS kelas kakap yang menjadikan Indonesia mesin pencetak uang bagi bisnisnya:

1. Newmont

Tidak ada komentar:

Posting Komentar